Prosedur Penataan
Tempat Kerja
Penataan Tempat Kerja

Gambar 1. Penyimpanan barang
secara benar dan rapi adalah hal yang penting
Seperti rumah anda sendiri, yang harus dijaga kebersihan dan
kerapiannya agar aman dan nyaman untuk hidup di dalamnya, maka daerah tempat
kerja anda juga harus dijaga kebersihan dan kerapiannya sehingga menjadi
linkungan yang aman dan nyaman. Seperti pepatah lama “Satu tempat untuk
semuanya, semuanya pada tempatnya”. Hal ini sebagai dasar kebijakan penataan
tempat kerja yang baik.
Adalah suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang
baik. Hal ini dapat mencegah kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit.
Penataan tempat kerja berarti :
Semua area kerja dan area penyimpanan
bersih, rapi dan teratur.
Menyingkirkan barang-barang dan
peralatan yang tidak penting/tidak terpakai.
Ciri-ciri penataan tempat kerja yang
buruk :
Pencahayaan minim,
kotor dan tidak rapi
Bahan-bahan,
peralatan dan sisa bahan terletak di lantai dan bangku kerja.
Antar mesin tidak
terdapat tempat yang cukup untuk berjalan.
Kita bisa
disiapkan untuk menerima berbagai standar kondisi pada saat mengerjakan mobil
kita, akan tetapi menurut anda apakah :
Seorang mekanik yang mengerjakan mobil balap dapat atau akan menerima
kondisi yang sama.

Gambar
2. Mobil Balap
Apakah
anda percaya, atasan akan menerima seorang insinyur bekerja pada sebuah pesawat
terbang komersial dengan keadaan tubuh kotor dan sepertinya pakaian kerjanya
tidak dicuci berminggu-minggu?
Ketidakbersihan dan
ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam tempat kerja, akan
tetapi yang dibutuhkan bukan hal seperti itu. Setiap individu pada tempat kerja
harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan tempat kerja yang
sistematis.

Gambar 3.
Sebuah bangku kerja yang tidak rapi
Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat
mencurahkan perhatiannya pada job yang diberikan secara penuh.
Peralatan dan bahan material tersiap sedia dan selalu pada
tempat yang sama, terdapat ruang kerja yang sesuai dan pekerja tidak terganggu
oleh barang-barang yang tidak relevan dengan pekerjaan saat itu.

Gambar 4. Sebuah bangku
kerja yang rapi dan teratur
Bandingkan dengan bangku kerja
yang terdapat pada halaman sebelumnya.
Seperti
yang manakah bangku kerja anda?
Penumpukan
dari segala macam debu harus dibersihkan secara teratur dari atas pipa-pipa,
balok-balok dan mesin-mesin, khususnya dari bantalan dan permukaan-permukaan
panas yang lain. Bahaya ledakan debu timbul pada saat yang akan terbakar dalam
bentuk bubuk.
Penataan tempat kerja terhadap bahan-bahan kimia harus
dilihat bahayanya dengan empat hal :
Inhalasi/pernapasan (terhirup)
Absorbsi(mengenai kulit)
Ingesti/tenggorokan(tertelan)
Injeksi/tertusuk(oleh
jarum atau benda tajam yang lain)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penataan Tempat Kerja
Terdapat tiga persyaratan utama untuk penataan tempat kerja
yang baik.
Lay out yang
sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
Penanganan dan
penyimpanan material yang benar.
Kebersihan dan
kerapian.
Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :
Apa yang
harus dikerjakan untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan sesuai
dengan kebutuhan, dan tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh peralatan dan
bahan/material, dan menyediakan fasilitas yang tepat untuk pemindahan material.
Seluruh mesin-mesin, bangku-bangku kerja, dan perlengkapan
lain harus diatur untuk memberikan ruang pergerakan yang cukup bagi pekerja dan
peralatan-peralatan portabenya.
Seluruh
barang yang tidak berguna harus disingkirkan.
Material dan peralatan portabel harus hanya disimpan di
ruang penyimpanan.
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk
Penataan tempat kerja yang buruk
ditampakkan dari :
Tidak terpenuhinya standar lay out
tempat kerja dan standar peralatan
Penataan ulang
yang tidak sah
Peralatan tidak terletak pada tempat yang telah ditentukan
pada Perencanaan yang sudah disetujui/di acc.
Peralatan yang rusak atau
usang
Mesin
dan peralatan yang tidak aman untuk digunakan, rusak, cat yang terkelupas atau
berubah rupa.
Peralatan portabel yang
berceceran
Alat-alat listrik dan
perlengkapan lain yang ditempatkan atau digunakan malahan menghambat operasi
suatu sisitem.
Kebocoran
Bahaya
kebocoran angin, gas, air dan oli atau zat pendingin ; kebocoran dari pipa-pipa
penghantar, tangki-tangki dan penampung lainya.

Gambar
5. Contoh penataan tempat kerja yang buruk
Tonjolan keluar
Bahaya dari
tonjolan-tonjolan benda dari rak, bangku, fililng cabinet atau meja.
Tumpukan
barang yang tidak stabil
Tumpukan barang yang
tinggi dan berat yang tidak stabil sehingga mudah roboh.
Jalan
kerja yang kacau
Kotak,
keranjang sampah, rak penyimpanan dan potongan atau tumpukan material, ember
dan palet terletak di jalan kerja sehingga membahayakan dan menghambat dalam
operasi.
Peralatan yang terbebani secara berlebihan
Struktur,
rangka-rangka, rak, ember dan palet dibebani secara tidak tepat atau dibebani
melebihi kapasitasnya.
Peralatan pengganti/darurat
Pemakaian
yang tidak tepat pada peralatan standar ; menggunakan peralatan pengganti
sedangkan peralatan yang standar tersedia.
Resiko kesehatan
Dari kontak langsung dengan zat kimia
Kebersihan dan kerapian yang tidak memuaskan
Lantai dan dinding yang kotor
Penumpukan
debu dan oli dijalan kerja dan area kerja ; dibawah bangku, mesin, rak, dan
meja serta di pojok-pojok.
Pencahayaan yang kurang
Hubungannya dengan
lampu-lampu yang hilang, peralatan yang kotor atau warna tembok yang gelap.
Peralatan kotor yang tidak perlu
Bangku
kerja, rak kerja, mesin-mesin, keranjang dan sejenisnya yang kotor. Debu,
potongan-potongan sisi kerja dan sampah dibiarkan bertumpuk.
Kamar kecil yang kotor
Kamar
kecil dan wastafel (fasilitas cuci) yang berdekatan dengan area kerja dalam
keadaan kotor. Kekurangan/kehabisan sabun, tisu pembersih dan lain-lain.
Perlengkapan pribadi
Baju,
kotak makan siang, tergantung atau terletak di atas bangku kerja, di atas
mesin. Barang-barang tersebut tidak terletak pada tempatnya yang benar.
Sampah dan sisa-sisa potongan bahan
Puntung
rokok, kertas-kertas, botol, atau jenis sampah lain berceceran di atas lantai
atau di halaman.
Bahaya benda-benda yang menonjol keluar
Paku-paku,
sudut-sudut yang kasar dan bergerigi, kaca pecah, kabel-kabel yang menggantung,
dan lantai atau paving yang pecah dan sebagainya.
Metode
Pembersihan

Gambar 6. Menjaga kebersihan
lingkungan kerja
Banyak
orang menggunakan angin dari kompressor untuk menghilangkan debu dari pakaian,
bangku kerja, struktur, almari dan fiting lampu. Halini beresiko tinggi dan
berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor
lainnya dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya
dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat menyebabkan kangker
paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari bahwa hampir semua short fiber
terhirup paru-paru dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum
cleaner yang tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter
debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada
pekerjaan yang menimbulkan debu.
Sapu,
sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun detergen atau
larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada
saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak diperlukan ketempat
dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat sampah.
Jangan di sebarkan di atas lantai.
Tempat
penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya (limbah)
Dimusnahkan
dengan cara yang direkomendasikan/dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah
yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak cukupnya tempat/ruang
untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat
diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material.
Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang
Penyimpanan material harus
direncanakan terlebih dahulu.
Barang-barang
yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja
dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.

Gambar 7. Menyimpan barang pada
ketinggian yang sesuai
Alarm,
lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan pertolongan pertama dan
fasilitas cuci, kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.
Pemadam
kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.
Jalan
keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan
Tabung-tabung
yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun, zat kimia yang
reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS
recommendations.
Wadah-wadah
barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan peralatan
penanganan mekanik yang sesuai.
Pipa-pipa, ruji-ruji dan
material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh
strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak.
Lembaran baja, khususnya
plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus ditangani secara
mekanik.
Material yang mudah
terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang
tinggi.
Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja
Di bawah
ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang baik :
1.
Bagi pekerja yang
mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau memperbaiki kendaraan,
peralatan-peralatan atau mesin-mesin.

Gambar 8. Sebuah kotak alat
pekerja
Buatlah
apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala
sumber listrik.
Bersihkan,
cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.
Bersihkan
seluruha sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di atas.
Gunakan
peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.
Sebelum
membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana
jika benda-benda tersebut berisi cairan?
Cairan
yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar bukan
dibuang pada saluran air.
Tempatkan
bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container.
Simpan
bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan. Gunakan sistem
pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan.
Jangan
simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau jalan
masuk.
Amankan
sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
Gunakan
penutup debu jika diperlukan.
Gantikan
bagian/parts yang rusak.
Setelah
merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak.
Hilangkan
penetesan dan kebocoran-kebocoran.
Buang barang yang sudah
tidak akan digunakan lagi.

Gambar 10. Buang benda-benda yang
sudah tidak penting/terpakai.
2.
Bagi pekerja yang
akan bekerja pada bangku kerja
Gunakan
rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan setiap
bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan simpan
barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
Bersihkan
kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam kerja.
Bersihkan
kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat penyimpanannya.

Gambar 10. Sebuah tempat kerja
yang diatur dengan baik
Pada
saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di daerah
kerja selain daerah kerja anda.
Setiap
tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian dilanjutkan
dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak
dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan
produk-produk bahan bakar.
Hindari
menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita, pakaian dan
kertas kerja.
3.
Bagi pekerja yang
sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin pengangkat, mesin bubut dll)
Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan
alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang
sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian
yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat
selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari
pabrik pembuatnya.
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari
libur dan hilangkan segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah
untuk menhentikan penyebabnya.
Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada
setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan
pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi
0 komentar:
Posting Komentar