Terima Kasih Atas Kunjungan Anda,lain kali datang lagi yah !!!

Kamis, 07 Februari 2013

k3 otomotif



Prosedur Penataan Tempat Kerja


Penataan Tempat Kerja


Gambar 1. Penyimpanan barang secara benar dan rapi adalah hal yang penting

Seperti rumah anda sendiri, yang harus dijaga kebersihan dan kerapiannya agar aman dan nyaman untuk hidup di dalamnya, maka daerah tempat kerja anda juga harus dijaga kebersihan dan kerapiannya sehingga menjadi linkungan yang aman dan nyaman. Seperti pepatah lama “Satu tempat untuk semuanya, semuanya pada tempatnya”. Hal ini sebagai dasar kebijakan penataan tempat kerja yang baik.

Adalah suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang baik. Hal ini dapat mencegah kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit.

Penataan tempat kerja berarti :

Semua area kerja dan area penyimpanan bersih, rapi dan teratur.
Menyingkirkan barang-barang dan peralatan yang tidak penting/tidak terpakai.

Ciri-ciri penataan tempat kerja yang buruk :

Pencahayaan minim, kotor dan tidak rapi
Bahan-bahan, peralatan dan sisa bahan terletak di lantai dan bangku kerja.
Antar mesin tidak terdapat tempat yang cukup untuk berjalan.
Kita bisa disiapkan untuk menerima berbagai standar kondisi pada saat mengerjakan mobil kita, akan tetapi menurut anda apakah :
Seorang mekanik yang mengerjakan mobil balap dapat atau akan menerima kondisi yang  sama.

Gambar 2. Mobil Balap

Apakah anda percaya, atasan akan menerima seorang insinyur bekerja pada sebuah pesawat terbang komersial dengan keadaan tubuh kotor dan sepertinya pakaian kerjanya tidak dicuci berminggu-minggu?

Ketidakbersihan dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam tempat kerja, akan tetapi yang dibutuhkan bukan hal seperti itu. Setiap individu pada tempat kerja harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan tempat kerja yang sistematis.

Gambar 3. Sebuah bangku kerja yang tidak rapi

Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat mencurahkan perhatiannya pada job yang diberikan secara penuh.

Peralatan dan bahan material tersiap sedia dan selalu pada tempat yang sama, terdapat ruang kerja yang sesuai dan pekerja tidak terganggu oleh barang-barang yang tidak relevan dengan pekerjaan saat itu.


Gambar 4. Sebuah bangku kerja yang rapi dan teratur

Bandingkan dengan bangku kerja yang terdapat pada halaman sebelumnya.

Seperti yang manakah bangku kerja anda?

Penumpukan dari segala macam debu harus dibersihkan secara teratur dari atas pipa-pipa, balok-balok dan mesin-mesin, khususnya dari bantalan dan permukaan-permukaan panas yang lain. Bahaya ledakan debu timbul pada saat yang akan terbakar dalam bentuk bubuk.

Penataan tempat kerja terhadap bahan-bahan kimia harus dilihat bahayanya dengan empat hal :

Inhalasi/pernapasan (terhirup)
Absorbsi(mengenai kulit)
Ingesti/tenggorokan(tertelan)
Injeksi/tertusuk(oleh jarum atau benda tajam yang lain)


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penataan Tempat Kerja


Terdapat tiga persyaratan utama untuk penataan tempat kerja yang baik.

Lay out yang sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
Penanganan dan penyimpanan material yang benar.
Kebersihan dan kerapian.

Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :

Apa yang harus dikerjakan untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan sesuai dengan kebutuhan, dan tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh peralatan dan bahan/material, dan menyediakan fasilitas yang tepat untuk pemindahan material.

Seluruh mesin-mesin, bangku-bangku kerja, dan perlengkapan lain harus diatur untuk memberikan ruang pergerakan yang cukup bagi pekerja dan peralatan-peralatan portabenya.

Seluruh barang yang tidak berguna harus disingkirkan.
Material dan peralatan portabel harus hanya disimpan di ruang penyimpanan.


Penataan Tempat Kerja Yang Buruk


Penataan tempat kerja yang buruk ditampakkan dari :

Tidak terpenuhinya standar lay out tempat kerja dan standar peralatan

Penataan ulang yang tidak sah
Peralatan tidak terletak pada tempat yang telah ditentukan pada Perencanaan yang sudah disetujui/di acc.

Peralatan yang rusak atau usang
Mesin dan peralatan yang tidak aman untuk digunakan, rusak, cat yang terkelupas atau berubah rupa.

Peralatan portabel yang berceceran
Alat-alat listrik dan perlengkapan lain yang ditempatkan atau digunakan malahan menghambat operasi suatu sisitem.

Kebocoran
Bahaya kebocoran angin, gas, air dan oli atau zat pendingin ; kebocoran dari pipa-pipa penghantar, tangki-tangki dan penampung lainya.
Gambar 5. Contoh penataan tempat kerja yang buruk

Tonjolan keluar
Bahaya dari tonjolan-tonjolan benda dari rak, bangku, fililng cabinet atau meja.

Tumpukan barang yang tidak stabil
Tumpukan barang yang tinggi dan berat yang tidak stabil sehingga mudah roboh.

Jalan kerja yang kacau
Kotak, keranjang sampah, rak penyimpanan dan potongan atau tumpukan material, ember dan palet terletak di jalan kerja sehingga membahayakan dan menghambat dalam operasi.

Peralatan yang terbebani secara berlebihan
Struktur, rangka-rangka, rak, ember dan palet dibebani secara tidak tepat atau dibebani melebihi kapasitasnya.

Peralatan pengganti/darurat
Pemakaian yang tidak tepat pada peralatan standar ; menggunakan peralatan pengganti sedangkan peralatan yang standar tersedia.

Resiko kesehatan
Dari kontak langsung dengan zat kimia

Kebersihan dan kerapian yang tidak memuaskan

Lantai dan dinding yang kotor
Penumpukan debu dan oli dijalan kerja dan area kerja ; dibawah bangku, mesin, rak, dan meja serta di pojok-pojok.

Pencahayaan yang kurang
Hubungannya dengan lampu-lampu yang hilang, peralatan yang kotor atau warna tembok yang gelap.

Peralatan kotor yang tidak perlu
Bangku kerja, rak kerja, mesin-mesin, keranjang dan sejenisnya yang kotor. Debu, potongan-potongan sisi kerja dan sampah dibiarkan bertumpuk.

Kamar kecil yang kotor
Kamar kecil dan wastafel (fasilitas cuci) yang berdekatan dengan area kerja dalam keadaan kotor. Kekurangan/kehabisan sabun, tisu pembersih dan lain-lain.

Perlengkapan pribadi
Baju, kotak makan siang, tergantung atau terletak di atas bangku kerja, di atas mesin. Barang-barang tersebut tidak terletak pada tempatnya yang benar.
 
Sampah dan sisa-sisa potongan bahan
Puntung rokok, kertas-kertas, botol, atau jenis sampah lain berceceran di atas lantai atau di halaman.

Bahaya benda-benda yang menonjol keluar
Paku-paku, sudut-sudut yang kasar dan bergerigi, kaca pecah, kabel-kabel yang menggantung, dan lantai atau paving yang pecah dan sebagainya.


Metode Pembersihan



Gambar 6. Menjaga kebersihan lingkungan kerja

Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan fiting lampu. Halini beresiko tinggi dan berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.

Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari bahwa hampir semua short fiber terhirup paru-paru dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner yang tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu.

Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun detergen atau larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.   

Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai.

Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya (limbah)
Dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/dianjurkan.







Penyimpanan


Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang

Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.

Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.


Gambar 7. Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai

Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.

Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.

Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan

Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS recommendations.

Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang sesuai.

Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak.

Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus ditangani secara mekanik.

Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.





Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja


Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang baik :

1.    Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesin-mesin.

Gambar 8. Sebuah kotak alat pekerja

Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.

Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.

Bersihkan seluruha sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.

Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan?

Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.

Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container.

Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan.

Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk.

Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.

Gunakan penutup debu jika diperlukan.

Gantikan bagian/parts yang rusak.

Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak.

Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.

Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.

Gambar 10. Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai.

2.    Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja

Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.

Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam kerja.

Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat penyimpanannya.

Gambar 10. Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik

Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.

Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan bakar.

Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.


3.    Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin pengangkat, mesin bubut dll)

Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai.

Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.

Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik pembuatnya.

Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.

Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan hilangkan segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menhentikan penyebabnya.

Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.

Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi

0 komentar: