Terima Kasih Atas Kunjungan Anda,lain kali datang lagi yah !!!

Kamis, 07 Februari 2013

K3 OTOMOTIF



MAKALAH PROSEDUR K3
SMK BARAMULI PINRANG





TENTANG : PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK  IV :
*    HAMZAH
*    MUH.DANDI
*    IRIAN JAYA SAKTI
*    ILHAM ISMAIL
*    ARIFIN NOERMAN
*    AMIRUDDIN
*    MUH.AGUNG HIDAYAT


TAPEL 2012/2013


BAHAN BAKAR
Sifat api
              Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
1.Bahan bakar
Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas.  Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda yang mudah menyala dan terbakar dengan cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi kimia.
 2. Mencegah api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara:
1)       Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah dan limbah.
2)       Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan hati-hati.

Tanpa panas, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara:
1)       Berhati-hati bila bekerja dengan panas.
2)       Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.
Memadamkan api yang tidak diinginkan  dengan cara mendinginkan bahan bakar yang sedang terbakar untuk menghilangkan panas.

Tanpa oksigen tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak berhubungan dengan oksigen.
Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan menutupnya sehingga tidak berhubungan dengan oksigen.



3.Api tidak dapat muncul tanpa panas.

A.Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya sumber panas.
1)       Berhati-hati dengan listrik.
2)       Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap dalam  keadaan baik.
3)       Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi.
4)       Jangan membebani kabel berlebihan.
5)       Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik fleksibel, insulator yang rusak dapat                                                                             menimbulkan busur api.
6)       Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa perlindungan yang cukup agar api tersebut tidak menyambar bahan-bahan yang dapat terbakar.

 B. Berhati-hatilah saat memanaskan atau mengelas.

1)       Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat menggunakan lampu semprot (blow lamp), obor gas dan peralatan potong oksigen.
2)       Periksa percikan api dari busur pemotong dan pengelasan tidak jatuh pada bahan yang dapat terbakar.
3)       Gunakan hanya pemanas yang disarankan.
4)       Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik.
5)       Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan yang dapat terbakar lainnya.
6)       Singkirkan bahan yang dapat terbakar  dari peralatan pemanas, bahan bakar yang panas, knalpot engine, dan perlengkapan panas lainnya.
7)       Patuhi tanda “dilarang merokok”.
8)       Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan kebakaran.
9)       Buang puntung rokok pada tempat yang aman.


MENCEGAH TERJADINYA KEBEKARAN
1.Pada sebagian benda seperti  kain lap yang berminyak, panas dapat muncul karena reaksi kimia.  Sebagai contoh, pembakaran yang tiba—tiba dapat menyebabkan kebakaran di tumpukan lap tersebut.
1)       Kosongkan tempat sampah setiap hari.
2)       Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam locker.

2.Api  tidak dapat menyala tanpa panas. Hilangkan semua bahan-bahan yang dapat  terbakar yang tidak diperlukan sesegera mungkin.
1)       Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.
2)       Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.
3)       Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.

3.Hati-hati dengan gas yang mudah terbakar (seperti asetilin, LPG, dll.) dan cairan yang mudah terbakar (seperti, bensin, minyak tanah, cairan pembersih, solvent, tiner, dll.)  Gas dan cairan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang terisolasi dan jauh dari sumber panas.
1)       Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap dalam kondisi baik.
2)       Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan percikan bunga api untuk membuka wadah cairan yang dapat terbakar.
3)       Bila cairan yang dapat  terbakar diperlukan, gunakan sesedikit mungkin.  Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah logam yang tertutup.
4)       Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar.
5)       Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada pakaian anda, hindarkan dari sumber panas dan segera informasikan kepada supervisor anda.
6)       Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus untuk menyalakan api.

4.Hindarkan debu yang berbahaya. Mungkin beberapa jenis debu sangat mudah terbakar dan dapat meledak saat bercampur dengan udara.
1)       Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja dengan peralatan listrik.
2)       Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu.
3)       Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.
4)       Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.
Klasifikasi api
         1.Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum,  yang bersumber dari  kayu, pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.
Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara yang paling efektif untuk mematikan api kelas A.
Air dari ember, atau dari selang adalah cara yang terbaik untuk mematikan api kelas A.  Air biasanya tepat untuk mendinginkan bahan sampai pada titik dimana dia tidak dapat menyala lagi dan merembes jauh ke dalam sumber api.
1)       Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan api kelas A.
2)       Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A yang kecil  tetapi tidak seefektif air.
               Catatan:
     Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di sejumlah negara bagian.    
           2.Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti  bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api  kelas B.
          Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B, air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api kelas B.
Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan oksigen.
        
            3.Api kelas C
Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor, generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api  kelas C.
Peringatan :
Bahan  pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau kerusakan peralatan.  Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk mematikan api kelas C.  Bila anda dapat melakukannya dengan sangat hati-hati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar
Alat-alat Pemadam Kebakaran
ü Alat pemadam api portable
Pemadam api portable biasanya ditempatkan pada tempat yang aman.
Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan beberapa perbedaan pada masing-masing jenisnya.
Pada bagian sisi alat pemadam  biasanya dilengkapi dengan  label instruksi.
ü Pemadam kebakaran yang  berisi air
Ketiga pemadam kebakaran jenis berisi air hanya cocok untuk memadamkan api kelas A.
Pemadam ini dicat merah.  Rentang semprotannya berkisar 10m.  Digunakan sesuai petunjuknya.
Jenis pemadam bertekanan gas berkerja sampai kosong.
Jenis pemadam bertekanan udara diaktifkan dengan alat picu dan dapat dihentikan setiap saat dengan cara melepas pemicu.
ü Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)
Alat ini diisi deengan karbon dioksida, cairan ini mempunyai tekanan yang sangat tinggi.  Jenis ini paling sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas C.
Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam. Ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai 1,2m dan yang berukuran besar mempunyai kemampuan sam pai 3m.
Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur agar dapat digunakan secara efektif dan aman. Yang dikosongkan adalah karbon diosida cair yang dengan cepat dapat berubah menjadi gas. Semprotan utama sangat dingin. Menkanisme pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk mencegah agar nozel tidak membeku. Alat ini bias juga dilengkapi dengan plunyer, tuas, pemicu atau katup. Operasikan sesuai petunjuk.
Pemadam kebakaran CO2 sangat berguna dimana pencemaran oleh endapan tidak diharapkan ditempat kerja dan penembusan area sangat penting.
Contohnya adalah:
a)             Berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan laboratorium.
b)             Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang dapat terbakar, lepas melalui kedua permukaan vertical dan horizontal.
Prosedur penggunaan.
a)       Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
b)       Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.
c)       Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
d)       Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api mati.
Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon dioksida dapat menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas karbondioksida.


ü Pemadam Kebakaran Busa

Variasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada pemadam kebakaran busa cocok digunakan untuk memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A.
Tabung alat ini dicat dengan warna  BIRU. Jarak semprotnya berkisar 6m. Operasikan sesuai petunjuk.
               
Busa digunakan untuk membentuk selimut untuk menutupi dan memadam api.
Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling efektif untuk memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada dalam wadah diaman bahan ini cukup panas untuk dapat terbakar sendiri bila bersinggungan dengan oksigen.

Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya cukup lama untuk mendinginkan bahan yang terbakar sehingga temperaturnya tidak cukup untuk dapat terbakar sendiri.

Busa kurang efektif pada tumpahan yang menyebar.  Jenis ini biasa jadi tidak efektif cairan yang terbakar seperti alcohol.
Untuk memadamkan cairan yang sedang terbakar, arahkan semprotan pemadam ke bagian sisi wadah di atas cairan . Hal ini akan menyebabkan busa mengalir ke bawah an menyebar di atas permukaan cairan.
ü Pemadam Kebakaran Tepung Kering
Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung kering yang diinjeksikan dengan tekanan gas, atau dengan tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas B dan C.
Tabung pemadam ini dicat warna MERAH dengan lingkaran PUTIH. Alat ini mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang semprotan yang berukuran kecil samapi 3m, dan yang berukuran besar samapai 6 meter. Operasikan berdasarkan petunjuk pemakaian.

Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan kimia kering ini cenderung melindungi orang yang memadamkan api dari panas.
Tepung kering adalah pemadam api  yang paling efektif untuk memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas, khususnya pada tumpahan yang mengalir bebas.
Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya dengan menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri.
Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang berbentuk pistol dapat dibawa masuk  dan dapat digunakan dengan cepat.  Hal ini  membuat alat ini efektif memadamkan semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil yang sulit dijangkau.
Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak digunakan untuk memadamkan api yang besar dan dalam

Cara Menyelamatkan diri dari Api
Menyelamatkan diri dari Api
Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .
Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang berganti lokasi kerja secara teratur  mengetahui bagaimana menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja mereka.
Ketika  terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu memadamkan api. Jika tidak, keluarlah segera. Jika anda memutuskan untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada tempat yang lowong dan aman untuk jalan ke luar.
Selalulah berada diantara api dan jalan keluar.
Tinggalkan tempat kebakaran sesegera mungkin bila:
1.       Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi.
2.       Api telah menguasai jalan ke luar.
3.       Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar.
4.       Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu dengan hati-hati untuk mencegah asap atau nyala api menyerbu masuk ruangan.
5.       Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah aliran udara menghembus api.
6.       Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api.
7.       Di dalam area yang penuh asap, tetap pada posisi rendah dan merangkak untuk menghindarkan mulut dan hidung sedekat mungkin dengan lantai                                                        8.       Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur atau berhenti.
9.       Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda.
10.    Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.
Selalu siap memadamkan api.
Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi kebakaran:
1.       Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di tempat kerja anda.
2.       Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.                 
3.       Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.
4.       Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.
5.       Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadaman api dengan pasti.
6.       Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar mudah dijangkau.
7.       Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.
8.       Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.
9.       Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga belum dibangun.
10.    Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga tertutup, tetapi tidak terkunci.


Memadamkan Api/Kebakaran
Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan.
Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:
1.       Hidupkan segera alarm.
2.       Beritahu regu pemadam kebakaran.
3.       Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
4.       Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
5.       Bila dipandang perlu segera keluar.
6.       Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar

Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal berikut:
1.       Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala adalah penting   segera di tanggulangi.
2.       Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil sehigga mudah dikendalikan daripada datang setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi.
3.       Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran  dapat mengarahkan mereka langsung ke tmpat kebakaran tanpa harus menunda.
4.       Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan peralatan yang tepat,
5.       Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi bangunan dapat meregut nyawa seseorang.
6.       Asap dan gas di dalam  bangunan sangat berbahaya, walaupun sumber api dan panasnya jauh.
7.       Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda tidak dapat mematikan saluran gas, jangan coba-coba mematikan nyala api. Bila perlu, atau memungkinkan, cobalah mendinginkan peralatan yang ada di sekitarnya.
8.       Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya.

Rangkuman 3
1)  Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
2) Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .
3) Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.
4) Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat menggunakan peralatan yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran.
5) Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan.
Test Formatif 3
1)       Tuliskan  tiga unsur penyebab kebakaran
2)       Apa yang terjadi apabila salah satu unsur tersebut dihilangkan ?
3)       Jelaskan pengertian hal berikut dihubungkan dengan pemadaman nyala api ?
a.       Starvation
b.       Smothering
c.        Cooling
4)       Bagaimana air dapat memadamkan nyala api ?
5)       Bagaimana bubuk kimia memadamkan nyala api ?
6)       Bagaimana karbon dioksid memadamkan nyala api ?
7)       Bagaimana jenis busa dapat memadamkan nyala api ?
8)       Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan nyala api karena listrik ?
9)       Mengapa air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api yang disebabkan bahan bakar cair seperti bensin ?
10)   Bagaimana prinsip starvation dapat diaplikasikan pada kebakaran akibat bahan bakar dengan gas atau listrik ?

0 komentar: